Kamis, 24 Maret 2011





Dapat dikatakan hidupq adalah hdup seorang wanita yg amat bahagia. Itu mnrutq. Dari kecil aq sll dimanja oleh kedua org tuaq. Segala macam mainan yg aq inginkan sll ada didpn mataq krna org tuaq sll memenuhi sgla kbutuhanq. Aq bkn b’asal dri keluarga yg kaya raya,hdupq hnyalah sederhana,tdk lebih namun cukup,atau mngkin dlm keadaan t’tntu hdup keluargaq dpt dikatakan kurang. Tp aq sll merasa bahagia dan sngat bersyukur mendapatkan ayah dan ibu yg sangat mnyayangiq,selain itu aq jg mempunyai satu adik perempuan yg sangat mulia hatinya. Ketika aq dewasa aq menjalani hdupq dg apa adany selayaknya wanita2 normal diluar sna. Namun ktika aq mendengar vonis dari dokter aq merasa bkn lah wanita normal lg spti dulu.
Aq sering merasakan ketidakseimbangan pda tubuhq. Awalnya aq tk tau ap ini. Serink aq merasakan sesak napas pda dadaq,tubuhq mnjadi mudah lelah ketika aq mnjalankan aktifitas sehari-hariq. Tak lama stelah aq memeriksakan tubuhq di RS.ORTHOPEDI ato serink terkenal dg RSOP, disana dokter mngatakan aq mengalami klainan pada tlg belakangq,ya ternyata benar aq mengalami cacat pda tulang belakangq,SKOLIOSIS nmanya.
Begitu mendengar vonis dokter klau aq memiliki klainan pda tulang belakangq sontak aq kaget dan sedih,wanita mna yg mau memiliki fisik cacat sprti aq?jls mnusia didunia ini takkan ada yg mau. Dokter yg begitu baik pdaq itu bernama dokter Adi,beliau keturunan ras tionghoa. Namun dokter itu begitu lembut dan baik kpda stiap pasiennya,beliau bkn dokter komersiil yg menganjurkan stiap pasien nya untuk operasi.
Memank blum prnh terungkap kalau scoliosis itu dapat disembuhkan total keberadaannya. Namun para skolioser hnya dpt mengurangi rasa sakit dan nyerinya saja dg berbagai alternative. Scoliosis dpat diobati dg cara teraphy menggunakan alat atau teraphy gerakan khusus bagi penderita scoliosis. Ada jg dg jalan operasi, namun tingkat keberhasilan operasi tiap skolioser berbeda-beda. Ini dikarenakan oleh tingkat kemiringan tulang belakang para skolioser yg berbeda-beda pula. Sungguh ironi buat aq jika tulangq harus dioperasi. Jujur aq takut,cemas,was-was. Mungkin mnurut dokter tingkat keparahan scoliosisq blum mnuju ketitik yg parah,nmun dpt jg mencapai titik keparahan itu.
Aq tak pernah membayangkan sdikitpun aq akan mengalami cacat tulang seperti ini. Aq tk pernah merasakan rasa nyeri itu pada tubuhq. Karma stiap rasa nyeri itu dtg aq hny dpat berkata
1.bersediakah aq rasa sakit itu singgah ditubuhq?TIDAK
2.bersediakah aq untuk melepaskan rasa skit itu?YA
3. mulai kpn aq akan melepaskannya?SEKARANG”.
Karna hanya itulah obat sederhana yg aq pnya selama ini.
Lagi2 kedua org tuaq memank sangat menyayangiq. Pada saat keadaan kami berada pada titik kemiskinan, dokter Adi tdk menyarankanq utk operasi tp beliau hnya menyarankanq utk menggunakan alat teraphy,namun setauq segala alat medis itu tdk ada yg berharga murah. Ternyata benar harga alat teraphy utkq itu begitu mahal dirasa bagi keluarga sederhana sptiq ini. Namun apa mw dikata untuk kesembuhanq kedua orangtuaq ttap membelikan alat itu untukq.
Trimakasih mah..pak..aq tk taw hrus bgmna membalas smua ini klian begitu saying pdaq.skali lg aq hnya dpt mngucapkan trimakasihq untuk klian ayah bundaq,aqu menyayangi klian.i miss u mom ded…maafkan aq, aq bkn anak yg membanggakan utk klian,aq sll mngecewakan klian,dan aq pun sll membuat klian menderita mempunyai anak aq.maafkan aq mah..pak…